PERENCANAAN PLAT LANTAI /ATAP BETON

PLAT LANTAI/ATAP BETON

       Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat Atap. Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sdengkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar memudahkan pengerjaan dilapangan. 

perencanaan Plat beton

Perencanaan Pelat Beton 1 (satu) Arah, harus memperhatikan beban dan ukuran pelat serta jenis tumpuan tepi yang digunakan.
  1. Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas
  2. Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh
  3. Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis)
Menurut bentuk geometri dan arah tulangan cara analisis pelat dibagi menjadi dua yaitu pelat satu arah dan pelat dua arah. Pada Bab ini kita akan membahas pelat 1 arah.

Pada Gambar di bawah ini disajikan contoh gambar dari pelat satu arah satu bentang dan pelat dua bentang/ menerus.



Analisis momen lentur pada pelat satu arah sebenarnya dapat dianggap sebagai gelegar diatas banyak tumpuan.

Selain itu pada SNI-03-2847-2002 mengijinkan untuk menentukan momen lentur dengan menggunakan koefisien momen, asalkan dipenuhi syarat-syarat seperti dibawah ini 

  1. Panjang bentang seragam, jika ada perbedaan selisih bentang yang terpanjang dengan bentang sebelahnya yang lebih pendek maksimum 20%.
  2. Beban hidup harus < 3 kali beban mati
  3. Penentuan panjang L untuk bentang yang berbeda :
- Untuk momen lapangan, L = bentang bersih diantara tumpuan.
- Untuk momen tumpuan, L = rata-rata bentang bersih pada sebelah kiri dan kanan tumpuan.




Gambar 1. Koefisien momen pelat satu arah

Untuk dapat lebih memahami analisis perhitungan pelat satu arah, dibawah ini diberikan langkah-langkah perhitungan pelat satu arah sebagai berikut:

1. Tentukan tebal pelat, dengan syarat batas lendutan (Tabel 1.4).
2. Hitung beban-beban : beban mati, beban hidup dan beban berfaktor
3. Hitung momen akibat beban berfaktor (Tabel 2.1).
   ρ min < ρ < ρ mak
4. Tentukan diameter dan jarak tulangan, dengan memperhatikan lebar retak:





Untuk lebih jelas masalah perencanaan pelat lantai satu arah, silahkan lihat contoh soal perencanaan pelat lantai satu arah dibawah ini

Contoh :

Diketahui pelat lantai seperti pada gambar dibawah ditumpu bebas pada tembok bata, menahan beban hidup 150 kg/m2dan finishing penutup pelat (tegel,spesi,pasir urug) sebesar 120 kg/m2. Pelat ini terletak dalam lingkungan kering. Mutu beton fc’ = 20 MPa, Mutu baja fy = 240 MPa (Polos).



Ditanyakan : Tebal Pelat dan Penulangan yang diperlukan.

Penyelesaian:

1. Tentukan tebal pelat (berkenaan syarat lendutan).

Tebal minimum pelat hmin menurut Tabel 1.4, untuk fy = 240 MPa dan pelat ditumpu bebas pada dua tepi adalah :

hmin =
Tebal pelat ditentukan h = 0,14 m (= 140 mm).

2. Penghitungan Beban-Beban yang terjadi.
qu = 1,2 qd + 1,6 q1
qd akibat berat sendiri = 0,14 x 2,40 = 0,336 t/m2
qd dari finishing penutup lantai = 0,120 t/m2

Total beban mati qd = 0,456 t/m2
Beban hidup q1 = 0,150 t/m2

Beban berfaktor qu = 1,2 x 0,0,456 + 1,6 x 0,150
                            = 0,7872 t/m2

3. Penghitungan Momen-Momen yang terjadi

Dengan menggunakan koefisien momen, didapat :
Pada lapangan, Mu = 1/8 qu L2 = 1/8 x 0,7872 x 3,62
                            = 1,2753 tm

Pada tumpuan (memperhitungkan jepit tak terduga)
Mu = 1/24 qu L2 = 1/24 x 0,7872 x 3,62
      = 0,4251 tm

4. Penghitugnan Tulangan

Tebal pelat h = 140 mm
Tebal penutup p = 20 mm (pasal 1.3).
Ditentukan diameter tulangan f p = 10 mm

Tinggi efektif d = h – p – ½ f p








b. Tulangan Tumpuan


c. Tulangan Pembagi


5.Gambar Sketsa Penulangan

19 komentar:

  1. bang gimana klu tebbal pelatnyya 80 cm ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tebal plat 80 cm, besi D22, cincin D10
      main ke http://aurabuilding.blogspot.co.id

      Hapus
    2. bang tebel 80 apa bisa pembesianya dobel

      Hapus
  2. jarak tulangan tumpuan atas dari ujung balok brp ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dsitu tertulis 1/5L, tp kok ada yg blg 1/4L? mengacu kemana?

      Hapus
  3. mohon pencerahan...
    kl cor dak hanya satu lapis dg bangunan asrama, dg sekat2 kamar apa sudah mencukupi?

    BalasHapus
  4. maaf mau tanya untuk pembagian momen tumpuan dan lapangannya itu yang per 1/10, 1/14 itu tergantung jarakya apa gimana ya ?

    BalasHapus
  5. soalnya aku lihat dari sumber lain beserta contohnya beda. jadi aku bingung. mohon bimbingannya. karna masih belum berpengalaman dan pengetahuan.

    BalasHapus
  6. Untuk bentang kolom 10 meter lebar 6 meter, atap dak beton sekitat 12 cm, apakah memungkinkan tanpa tiang tengah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa Tampa tiang tengah tapi harus Ada balok anaknya

      Hapus
  7. Min mohon pencerahannya kalo perhitungan beban hujan untuk atak dak beton gimana?

    BalasHapus
  8. Alasan plat lantai tidak tebal itu apa

    BalasHapus
  9. kalau untuk plat passanger hoist dengan ukuran 5x3x0,5 meter apakah sama ya?

    BalasHapus
  10. Kalau plat untuk tempat bak air atau gentong air. Tetap 1/5 ya jaraknya

    BalasHapus
  11. postigan/contoh yang sesuai SNI 2013 Sudah ada atau belum ya,....da perbedaan atau tidak dengan yang SNI 2012

    BalasHapus
  12. Bang sebutkan macam-macam tulangan pada plat atap

    BalasHapus
  13. ini postingan saya kenapa gak dicatutin blog saya ya?

    BalasHapus
  14. Bang...mohon pencerahannya.klo 5x7 luas tanah persiapan lantai 2 itu membutuhkan cakar ayam berapa ya???

    BalasHapus
  15. Plat lantai apakah harus tulangnya 2 lapis

    BalasHapus